Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, M Nuh mengatakan
belum mengetahui persoalan yang menimpa Sugiyono, warga Jalan Kebon 200,
RT 07/02. Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, yang nekat menjual ginjalnya
untuk biaya pengurusan ijazah anak-anaknya.Ass.Wr.Wb. Sobat HADInata, sebuah berita yang membuat miris perasaan terjadi di dunia pendidikan kita (Indonesia), ada info yang menyatakan demi upaya menebus selembar kertas "Ijazah" ada yang harus menjual organ tubuhnya. Berikut kutipan berita yang kami baca di Inilah.com.
"Hingga saat
ini, M.Nuh mengatakan belum ada informasi mengenai masalah yang dihadapi
Sugiyono. Sehingga, pihaknya tidak bisa bertindak apa-apa. Ia meminta
Sugiyono untuk menyampaikan masalah yang dialaminya dan ia siap untuk
membantu.
"Jadi kalau urusan penahanan ijazah, tolong disampiakan
saja dengan baik, itu sekolahnya ada dimana, pihak Kementerian nanti
akan menyelesaikan. Saya juga sudah tugaskan cari alamat pak kemarin.
Saya juga nggak tauu, kan nggak dikasih alamat," jelasnya di Istana
Merdeka, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
M Nuh melanjutkan, untuk
saat ini pihaknya juga belum bisa mengambil tindakan apapun terhadap
pihak sekolah. Karena menunggu Sugiyono menjelaskan secara detail
masalah yang dihadapinya. Namun demikian, ia menegaskan sekolah manapun
tidak boleh menahan ijazah murid.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Sugianto bersama putrinya melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia
(HI) untuk menjual ginjal demi menebus ijazah sekolah anaknya, Rabu
(26/6/2013). Tara Meilanda Ayu (19) mengaku telah mengikuti pendidikan
di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman kawasan Parung Bogor, Jawa
Barat selama tujuh tahun. Namun hingga kini, ia belum menerima dua
ijazah dari sekolah tersebut. "Ijazah saya belum ditebus sejak SMP dan
SMA," kata Ayu saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta.
Ia
menjelaskan, ayahnya Sugianto yang bekerja sebagai tukang jahit di
rumahnya itu ingin menjual ginjal untuk menebus ijazahnya. "Bapak yang
mau jual, harga sih enggak tahu dah bapak. Kalau ibu sudah meninggal 12
tahun lalu," ucapnya.
Sementara Sugianto ayah Ayu, mengaku siap
menjual bagian organ tubuhnya demi menebus ijazah sekolah putrinya itu.
"Saya siap jual ginjal bahkan jantung pun siap demi ijazah anak saya,
karena selama 7 tahun anak saya belum lihat dan terima itu ijazah,"
jelas Sugianto.
Sugianto mengaku terpaksa menjual ginjalnya demi
masa depan putrinya itu. Sebab, berbagai cara sudah dilakukan namun
belum juga ada jawaban dari instansi yang dikunjunginya. "Saya sudah ke
Komnas HAM, Diknas, Kementerian Agama, tapi semua tidak ada yang jelas
sampai saat ini," ucapnya.
Sugianto mengemukakan, bahwa putrinya
yang sekolah pondok pesantren disuruh menebus dua ijazah dengan total
Rp17 juta. Ijazah SMP Rp7 juta dan ijazah SMA Rp10 juta.[bay]"
Semoga hal serupa tidak pernah terjadi lagi, amin.
Title : Jual Ginjal Untuk Tebus Ijazah Mendikbud Siap Bantu Sugiyono
Description : Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, M Nuh mengatakan belum mengetahui persoalan yang menimpa Sugiyono, warga Jalan Kebon 200, RT...